A. PENDAHULUAN
Manusia dalam hidupnya akan selalu mengahdapi berbagai macam problema rintangan dan tantangan yang mesti harus diatasinya. Problema ini akan selalu berkembang pindah dari masalah satu ke masalah berikutnya demikinan untuk selamanya. Kondisi seperti ini disebabkan karena fitrah manusia yang dinamis., berubah dan selalu ingin maju.
Dalam mengatasi problem tersebut banyak cara yang ditempuh manusia untuk memecahkanya. Ada yang berusaha mengatasi sendiri tetapi banyak juga yang membicarakan persoalan yang dihadapi dengan cara bertukar fikiran, meminta pendapat orang agar dapat diperoleh suatu pemecaan yang memuaskan . pemecahan inilah yang diebut diskusi
B. PENGERTIAN DISKUSI
Diskusi berasal dari bahasa latin : dis cussio, dis cussum yang berarti memecahkan dalam berbagai potongan, membicarakan masalah bertukarpikiran atau debat, Dalam ensiklopedi inetrnasioanal diskusi didefinisaikan sebagi berikut ; tempat untuk membicarakan informasi dengan analisa pikiran dan usaha untuk menentukan sebab dari suatu masalh yang umum dan untuk menemukan dasar timbale baik pemecahan yang memuaskan.
Dalam definisi yang lebih umum dikatakan diskusi adalah: oral or written ekspretion of significan different of opinion dengan demikian diskusi adalah semacam pembicaraan yang diarahkan pada pemecahan masalah sebagai berikut ;
‘ Diskusi dapat digunakan sebagi forum untuk bertukar fikiran informasi pendapat dan pengalaman dalam bentuk Tanya jawab yang teratur untuk mendaptkan pengertian yang lebih luas, gambling dan cermat tentang suatu persoalan.
C. DISKUSI SEBAGI SUATU PROSES
Dalam suatu diskusi selalu terdapat kritik pihak lain dan otokritik juga kita jumpai reasoning counter yaitu pertimbangan akal dari suatu pihak yang diulas dengan alas an rasional pihak lain.
Oleh karena itu kebutuhan dasar dari suatu diskusi agar dapat berlangsung dengan lancer dan baik yaitu adanya argumentasi yang mapan dari setiap peserta. Argumentasi disusun sedemikian rupa dengan dasar pertimbangan yang masuk akal dan fakta yang mendukung secara langsung agar supaya meyakinkan peserta lainya. Dalam proses diskusi keterliabatan seorang akan meliputi fikiran dan hatinya dengan cara menggabungkan emosi dan kemampuan yang dimiliki agar dapat mengeluarkan pendapat dengan argumentasi yang baik. Untuk menimbulakan hal tersebut maka dalam proses diskusi diharapakan lahir interaksi timal bailk, suasana bebas, arus informasi yang luas, reasoning counterreasenng, juga harus adanya suasana keterbukaan dan saling percaya sehingga bukan saja persoalan yang mendatar tapi juga rasa emosional yang mendalam dapt dibahs dan dikemukanan
Biasanya proses diskusi akan berlangsung melalui tiga tahap.
1. Tahap perkenalan
2. Tahap terbentuknya hubungan
3. Tahap saling menerima
Ad 1. Tahap perkenalan : lahirlah suatu landasan umum yang menjadi pembahasan dan pada fase ini mesing – masing peserta akan mengemukakan pendapat – pendapatnya
2.Tahap terbentuknya hubungan : Pada fase ini akan terbentuk pengelompokan – pengelompokan sesuai dengan pendapat yang ada dan persoalan yang dihadapi.
3.Tahap saling menerima : pada fase ini pendapat- pendapat yang sudah dikelompokkan disusun sedemikian rupa sehingga akan melahirkan suatu kesimpulan sebagimana diharapkan sebelum diskusi berlangsung.
Dengan istilah lain proses diskusi akan berjalan melalui fase- fase :
1. harus diciptakan kemungkinan untuk menyatukan pendapat
2. Konfrontasi dengan orang lain hendaknya merupakan konfrontasi yang sebenarnya.
3. Berani merubah dan mengganti pendapatnya bila pendapatnyaternyata kurang benar
D. TUJUAN DISKUSI
Suatu diskusi biasanya bertujuan untuk :
1. Memikirkan beberapa alternative kemungkinan pemecahan yag diperluakan dalam pengambilan keputusan
2. Mendapatkan informasi dan data selengkapnya dan memikirkan cara penyelesaian masalah seefisien mungkin
Untuk mencapai tujuan ini diskusi harus berlangsung dengan tertib, teratur, dengan disertai kebersamaan dan partisipasi berfikir untuk menjelaskan atau memecahkan masalah dari setiap peserta siding
E. MANFAAT DISKUSI
Dengan diskusi akan mengakibatkan suatu perubahan dalam nilai sikap dan pendapat, dalam hal ini mungkin akan berupa
1. menyadarkan pendapat sendiri
2. mempertajam pendapat sendiri
3. Peninjauan kembali perubahan pendapat sendiri
Juga diskusi berguna untuk :
1. Memperluas , memperdalam pengetahuan emeperlebar susdut pandangan dan memperluas cakrawala kemungkinan – kemungkinan permasalahan
2. Adanya kedekatan multidisipliner, dimensioner danberfikir secara kooperatif dan konstruktif sehingga diperoleh kesimpulan yang baik
3. Melalui diskusi, kita dapat meningkatkan proses pengendapan masalah . adanya proses internalisasi juga refleksi atau renungan atau pemikiran kembali berdasarkan wawasan yang baru.
Terbentuknya kepribadian lebih kaya dan matang sebagai berikut :
Pribadi terbentuk mampu mempelajari hal-hal yang baru dikemukakan oleh orang lain. Berlapang dada, mau mendengarkan dan tidak memaksakan pendapat orang lain.
F. PESERTA DISKUSI
Peserta diskusi terdiri dari :
1. Pemimpin diskusi : lebih dikenal dengan istilah moderator dan dibantu oleh penulis ( notulen )
2.Pembawa makalah : pemrasaran ( panelis )kadang – kadang lebih dari satu.
3.Pembahs utam atau pembanding
4.Peserta diskusi yang ikut membahas masalah secara langsung
Kadang – kadang dalam suatu diskusi ada yang menambah dengan’ Resource ‘ dengan tugas: menghimpiun dan menyimpulakan pembicaraan tyang sedang berangsung ( sebagi sumber yang mampu menyimpulkan persoalan – persoalan yang sedang dibicarakan )
Tugas peserta Diskusi
1. Pemimpin Diskusi
a. Memberiakn pegarahan agar para peserta dalam mengemukakan pendapatnay tidak keluar dari persoalan yang dibicarakan
b. Membagiwaktu dan kesempatan bicara kepada para peserta sehingga diskusi dapat berjalan dengan tertib dan teratur
c. Bial tidak ada resorce maka moderator sekaligus bisa mengatasi persoalan – persoalan yang dibahs sehingga akan lebih terarah dan terkontrol
d. mampu menciptakan suasana saling terbuka dan percaya pada setiap peserta
2. Peserta Diskusi
a. Mengemukakan pendapat dengan disertai alasan – alasan yang mapan
b. mengikuti jalanya diskusi dengan sungguh-sungguh
c. Mampu menghoramati pendapat orang lain dan mampu mendengarkan kritikan serta saran – saran dari peserta lain
d. Mempunyai tenggang rasa dalam menggunakan waktu tyang tersedia
Hal – hal yang perlu diperhatiakn dalam diskusi :
- Tempat Diskusi
Tempat dskusi hendaknya diusahakan temapt yang tenang dengan susunan temapt duduk melingkar atau tapal kua sehingga peserta akan saling bertatap muka dengan lainya
- Peserta Diskusi
Bial kita menghendaki pendekatan multi disipliner maka sebaiknya peserta mempunyai latar belakang yeng berbeda ( heterogen ) sehingga dalam membahas akan lebih luas tidak hanya dari satu disiplin ilmu
- Alat Bantu untuk mengantarkan semua pembicaraan dalam diskusi dan gambar, naskah dan makalah
- ALat pembantu untuk kepentingan pengamatan
- Munculnya tokoh-tokoh yang ingin berkuasa
- Tukang oposisi
- Kesempatan dan waktu bicara
Macam-macam Diskusi
- Seminar : membicarakan suatu persoalan tertentu, biasa ditinjau dari berbagai disiplin ilmu
- Simposium: membicarakanpersalan tertentu yang bersifat homogen
- Diskusi panel : Suatu bentuk yang sudah ditentuka topiknya
- Debat : bertukar pikiran anatar beberapa orang dalam membicarakan suatu masalah
- Free Talk : Pembicaraan bebas
G. Perbedaan Diskusi dengan Rapat
Telah dikemukakan diatas bahwa diskusi adalah saling bertukar pikiran untuk menemukan pemecahan masalah. Jadi tidak semata-mata melaksanakan tugas yang datang dari luar sedang rapat adalah berkumpulnya orang untuk membicarakan suatu masalah yang masalahnya biasa datang dari luar sehingga setiap peserta menyadari fungsi dan tugasnya masing-masing.
Dengan demikian secara umum perbedaan diskusi dan rapat adalah :
1. Diskusi tidak mengambil keputusan, hanya menyimpulkan masalah sedang rapat mengambil keputusan
2. Dalam diskusi biasanya persoalan tumbuh dari dalam sedangakan rapat maslahnya berasal dari luar ( walaupun tidak mutlak )
3. Dalam rapat akan terjadi diskusi antar peserta rapat
4. Rapat lebih banyak ditujuakan untuk memcahkan masalah sekaligus memutuskan hal-hal yang dihadapi, sedangkan diskusi kadang-kadang hanya menghasilkan sumbangan pemikiran tentang suatu masalah.
H. PENUTUP
Diskusi atau bertukar fikiran dalam memecahkan masalah yang dihadapi dapat merupakan suatu metode yang efektif untuk menyadarkan kekliruan pendirian atau pendapat seseorang, sebagimana dalam alquran surat an nahl 25 ‘ serulah (manusia) kepada tuhan dengan hikmah dan pelajaran yang baik…. “ Oleh karena itu hendaknya diskusi dengan metode – metodenya perlu kita ketahui kita kembangkan dalm lingkungan kita, sebagaiman sarana pengembangan dakwah secara terarah dan berdasarkan pada argumentasi.
Comments
Post a Comment