BERPAKAIAN SANTUN MENCERMINKAN PERILAKU PELAJAR CERDAS
OLEH : MOH NAENUL RIZQONI
- Ketua IPNU Kec.Pangkah
- Ketua DPM STAIBN Tegal
Di Indonesia terkenal peribahasa “Sungguh bersubang tiada berdara, orang yang berpenampilan baik namun hatinya jahat”. Di Amerika, ada istilah “You are what You were”. Busana yang Anda pakai, mencerminkan siapa Anda . Dari 2 negara ini, bisa disimpulkan pakaian salah satu etika yang perlu diajarkan kepada anak karena berpakaian mencerminkan kepribadian seseorang, status ekonomi hingga perilaku seseorang.
Seperti hal nya apa yang sering kita lihat pada anak didik atau pelajar yang ada di Kabupaten Tegal , sekarang tidak sedikit dari mereka yang berpakaian diluar ketentuan dan di luar norma yang ada , padahal dalam dunia pendidikan cara berpakaian pun sudah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Pakaian Seragam Sekolah Bagi Peserta Didik Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah ,akan tetapi masih banyak yang mengidahkan peraturan tersebut , entah apa yang menjadi kendala dalam menerapkan peraturan tersebut tutur Moh Naenul Rizqoni selaku ketua PAC IPNU Pangkah juga ketua DPM STAIBN Tegal saat memberikan pembinaan di PR.IPNU-IPPNU Desa Dermasandi dan di pimpinan ranting yang ada di kec.pangkah .
Walaupun di usianya yang masih sangat muda tapi Rizqon sapaan akrabnya selalu berusaha untuk kritis dan aktif dalam menjalani kehidupan di lingkungan masyarakat yang ada , sebab rasa keprihatinan yang selalu menghantui pikirannya terhadap ssikap dan perilaku yang ditimbulkan oleh pelajar yang ada konon terlihat dari cara berpakaiannya, oleh karna itu saya sangat berharap kedepan baik pihak keluarga dalam hal ini orang tua dan pihak sekolah untuk bisa lebih menekankan terhadap anak didiknya atau pelajar yang ada untuk bisa berpakaian sesuai dengan norma dan etika yang berlaku di negara ini terkhusus di Kabupaten tegal ini ,sehingga tidak selalu mengadopsi gaya gaya barat atau meniru tokoh para Artis yang ada di TV, karena hal ini akan mengancam dan menenggelamkan pelajar yang ada di lingkungan kita dan umumnya di kabupaten tegal ini pada arah perilaku yang tidak baik hal serupa juga sering saya sampaikan pada saat memberikan pembinaan di setiap acara / kegiatan pimpinan ranting IPNU – IPPNU di tingkat desa yang ada di kecamatan pangkah , tanpa ada rasa bosan dan rasa malu , sebab ini yang perlu kita bereskan selaku pengurus organisasi kepelajaran, agar seluruh anggota IPNU – IPPNU di seluruh tingkatan dan daerah bisa berpakian rapi dan sopan .
Melalui tulisan ini saya berharap lembaga atau Dinas terkait , untuk bisa mendisiplinkan peserta didiknya atau pelajar yang ada dengan memberikan dan menekankan Standarisasi dalam berpakaian di sekolah sekolah yang ada ,sebab pakaian merupakan simbol agama dan perilaku, terkhusus untuk sekolah yang ada di kalangan kita , kalau bisa ada peraturan otonomi daerah yang secara khusus memperhatikan bagaimana cara berpaikain yang santun dan beretika di kalangan pelajar di kabupaten tegal ,sebab ini untuk menyelamatkan generasi generasi selanjutnya.
Mengajarkan anak untuk berpakaian sopan, sesuai dengan tempat dan waktu adalah salah satu cara mengajarkan etika sopan santun sehingga ketika area pribadinya terbuka, maka dia akan merasa risih serta malu. Hal ini juga mencegah terjadinya pelecehan seksual pada anak. Terutama untuk anak perempuan yang anggota tubuhnya mengundang orang untuk berbuat pelecehan. Berpakaian sopan juga sekaligus mengajarkan anak untuk menghormati tubuhnya. Tidak semua model pakaian serta tren cocok untuk diaplikasikan. Misalnya bentuk tubuh perempuan buah pear, lebih baik mengenakan celana dengan pinggang agak tinggi agar belahan pantat tidak terlihat ketika menunduk atau jongkok, pakailah tank top yang dimasukkan kedalam celana sebagai baju dalam dan dilapis dengan kemeja atau cardigan.
Comments
Post a Comment