MEDIA DALAM MEMBANGUN KARAKTER PELAJAR

MEDIA DALAM MEMBANGUN KARAKTER PELAJAR
Oleh : Moh Naenul Rizqoni
Ketua PAC.IPNU Pangkah
Ketua DPM STAIBN Tegal

Pendidikan karakter dewasa ini memang penting. Hal ini dikarenakan gagalnya konsep pembelajaran berbasis kompetensi yang di terapkan oleh pemerintah sejak tahun 2004. Kenapa dikatakan gagal ?, tentu saja karena lulusan dari buah pemikiran ini banyak yang sudah kehilangan karekternya atau bisa dibiilang pintar dibidang ilmu saja namun tidak pintar dalam berperilaku ,hal semacam ini banyak kita jumpai sekolah –sekolah maupun di dunia kampus tutur Rizqon sapaaan akrabnya di sela- sela kesibukannya yang sekarang menjadi ketua PAC IPNU Kec.Pangkah dan ketua DPM STAIBN Tegal .
Pelajar atau mahasiswa , seperti terlihat bukan pelajar atau mahasiswa. Dilihat dari kebiayasaaanya seperti  Tradisi diskusi, meneliti, membaca berorganisasi  hingga saling berlomba dalam prestasi seakan lenyap ditelan peradaban. Pelajar atau mahasiswa masa kini lebih banyak disibukan oleh hal-hal hedonisme yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Pelajar atau mahasiswa  masa kini sudah kehilangan daya kekritisanya. Tak layak menjadi pemimpin walau nantinya akan menjadi pemimpin hal ini sering disampaikan oleh rizqon baik dalam suasana diskusi kampus maupun pada perkumpulan organisasinya di IPNU.
Ada apa dengan keadaan ini dan kenapa bisa terjadi  ?
Hal ini tentu saja selain konsep kurikulum yang diterapkan  belum sempurna ditambah dengan peran media yang membentuk karakter –karakter baru bagi pelajar atau mahasiswa. Karakter yang sudah tidak mencerminkan seorang pelajar atau mahasiswa , karakter yang benar-benar ingin menggeser karaktrer sesungguhnya dari pribadi seorang pelajar atau mahasiwa , hal ini dapat di buktikan dengan media yang memunculkan idola-idola baru bagi mereka, padahal sama-sama kita ketahui banyak dari idola mereka yang moralnya bobrok ditambah perilaku yang tidak mencerminkan keteladanan yang baik  bagi mereka .
Keadaan seperti ini tentunya tidak baik bagi perkembangan karakter pelajar atau mahasiswa. Kalau terus dibiarkan maka dikhawatirkan bangsa Indonesia akan semakin kehilangan karakternya dan yang lebih dikhawatirkan lagi yakni  sudah tidak diakuinya keberadaan bangsa Indonesia oleh bangsa lain disebabkan sudah hilangnya Jati diri bangsa indonesia ini karena tergerusnya oleh arus media yang negatif .
Kesibukan orang tua juga menjadi faktor mudahnya media memasuki pemikiran pelajar. Kenapa demikian ? karena di era modern yang dituntut untuk serba cepat ini menyebabkan kecil kemungkinan bagi orang tua dalam berperan layaknya orang tua yang sesungguhnya , banyak dari mereka  yang ditelantarkan oleh orang tuanya , sehingga banyak dari mereka banyak mencari orang tua  yang lain yang bisa lebih banyak meluangkan waktunya untuk mereka. Hingga pada akhirnya medialah yang menggeser posisi orang tua secara otomatis dalam membentuk karakter pelajar.
 teknologi dan zaman memang tidak bisa lepas dari kehidupan sekarang. Bahkan seharusnya dengan adanya kemajuan peradaban pelajar yang ada semakin berkarakter , karena jika dibandingkan dengan masa silam, pembentukan karakter masa kini terbilang lebih mudah dan berpengaruh. Hal ini karena pengaruh media yang besar , bahkan pengaruh media bisa mengalahkan pengaruh negara , tak lepas dari media itulah gambaran masyarakat pada era sekarang termasuk pelajar sekarangpun  tak dapat melarikan diri dari yang namanya media , sebab berbagai Informasi baik dari dalam maupun luar negeri dapat di tampungnya dan mudah didapat hanya dengan segenggam barang elektronik yakni Handphone.
Namun yang sangat disayangkan bagaimana media sekarang seolah tak peduli dengan perkembangan karakter pelajar yang ada melainkan media sekarang hanya peduli terhadap uang atau bayaran yang didapat untuk kantong si pemilik media sendiri , dan dapat disimpulkan media sekarang hanya dapat menjadi perusak moral anak  bangsa yang sedikit demi sedikit melenyapkan  karakter pelajar dan media sekarang hanya sebagai alat propaganda kepentingan- kepentingan yang menjerumuskan kepalsuan.
Dari fenomena itu marilah kita bersama menjaga dan membimbing pelajar yang ada untuk legih mengedepankan moral dan etika dalam menggunakan media tentunya dengan mengedapankan Iman dan Takwa yang telah dimodali oleh Orang tua dan keluarganya  , sehingga pelajar sekarang dijauhkan dari budaya hedonisme alias mementeingkan diri sendiri , berfikir singkat dan tidak mau berffikir jauh kedepan menjadi potret karakter pelajar masa kini yang dibalut dengan rasa cinta berlebih kepada sang idola yang dilahirkan oleh media.
Dengan kondisi seperti i ini maka orang tua dituntut untuk lebih sadar dan ekstra dalam melindungi anak-ananknya dan betapa pentingnya mendidik karakter pelajar pada anaknya , kedepan orang tua harus lebih memperhatikan binaan moral serta perilaku anaknya agar lebih baik lagi dan bisa membawa nama baik orang tuanya di lingkungan Masyarakat secara umum.
Tengoklah para koruptor-koruptor yang duduk manis di kursi pemerintahan mereka adalah orang-orang yang bertitle tetapi tidak mempunyai moral atau tengoklah para pekerja yang ada di kantor yang banyak dari mereka mempunyai keahlian namun keahliannya digunakan hanya untuk kepentingan pribadi, kalau kepentingannya di ganggu oleh rekan kerjanya maka secara tak sungkan akan langsung berusaha keras untuk menjatuhka rekan kerjanya dan masih  banyak lagi contoh yang lainnya.

Itulah  hasil dari jebolan pelajar yang berorientasi  hanya pada nilai pelajaran . apalagi sekarang ditambah dengan  peran media dalam membentuk  karakter pelajar , hancurlah generasi orang – orang terpelajar , dan inilah tanggung jawab bersama baik pihak sekolah maupun pemerintah yang ada. 

Comments