Pelantikan PR GP Ansor Tegalandong: Menyatukan Langkah, Menguatkan Khidmah

 


Pelantikan PR GP Ansor Tegalandong: Menyatukan Langkah, Menguatkan Khidmah

Tegalandong, 14 Juni 2024 — Semangat kaderisasi terus menyala di tubuh Gerakan Pemuda Ansor. Bertempat di Masjid As-Salam Desa Tegalandong, Kecamatan Lebaksiu, pelantikan Pimpinan Ranting GP Ansor Tegalandong resmi digelar pada Jumat malam (14/06), dalam rangkaian kegiatan rutinan Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor PAC GP Ansor Lebaksiu.

Acara berlangsung penuh khidmat, dihadiri oleh jajaran Pengurus PAC GP Ansor Lebaksiu, PR GP Ansor se-Kecamatan Lebaksiu, dan perwakilan dari PC GP Ansor Kabupaten Tegal, yakni Sahabat Azami Shidiq yang sekaligus bertugas melantik pengurus baru.

Dalam sambutannya, Sahabat Azami Shidiq menyampaikan pesan mendalam dengan mengutip ungkapan Sayyidina Ali bin Abi Thalib:

"الحق بلا نظام يغلبه الباطل بنظام"
"Kebenaran tanpa sistem akan dikalahkan oleh kebatilan yang bersistem."

Ia menekankan bahwa perjuangan Ansor harus terorganisir, solid, dan dijalankan dengan niat yang lurus agar mampu memberi manfaat nyata bagi umat.

Sementara itu, Ketua PAC GP Ansor Lebaksiu, Sahabat Lathif, turut memberikan motivasi kepada seluruh kader yang hadir. Dalam orasinya, beliau menyampaikan:

"Jabatan adalah amanah, bukan tempat untuk bersantai. Mari kita jadikan Ansor sebagai kawah candradimuka yang menempa kita menjadi pribadi yang kuat, rendah hati, dan siap khidmah kapan pun dibutuhkan."

Tak hanya itu, beliau juga mengajak para pengurus ranting yang baru dilantik untuk aktif merangkul pemuda di desa, menyemai nilai-nilai aswaja, dan terus bersinergi dengan NU serta masyarakat sekitar.

Ustadz Yusuf, Ketua Tanfidziyah PRNU Tegalandong, turut hadir memberikan tausyiah penutup. Ia berpesan agar organisasi dijalani dengan niat ikhlas:

"Jangan masuk Ansor hanya karena ingin dikenal. Masuklah karena ingin dekat dengan para ulama dan ingin menjadi bagian dari perjuangan Nahdlatul Ulama."


Acara semakin bermakna dengan adanya kajian singkat yang disampaikan oleh Gus Diya, Ketua MDS Rijalul Ansor Lebaksiu. Dalam tausiyahnya, beliau mengangkat kisah Nabi Isa AS dan muridnya yang rakus terhadap harta dunia. Diceritakan bahwa karena kerakusannya, sang murid justru menemui kebinasaan. Pesan yang disampaikan sangat jelas:

“Hati-hati terhadap dunia. Jangan sampai semangat kita dalam organisasi justru dikotori oleh ambisi pribadi dan materi. Karena yang rakus, akhirnya akan binasa seperti kisah dalam perjalanan Nabi Isa AS.”

Kegiatan ditutup dengan dzikir dan sholawat bersama, meneguhkan ruh spiritual dalam setiap langkah gerakan.

Comments