Tegal — Bagaimana potret Agama dan bangsa ini dalam kurun waktu lima, sepuluh bahkan dua puluh lima tahun mendatang sangat ditentukan dari kiprah para pelajar saat ini. Karenanya Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama atau IPNU memiliki tanggungjawab besar dalam menentukan masa depan Agama dan bangsa.
“Saat di Bangku Sekolah , kita selalu diingatkan bahwa pemuda hari ini, pemimpin masa depan,” kata Moh Naenul Rizqoni, Selasa, 15 Maret 2016. Baginya, hal tersebut sangat relevan saat berbicara kiprah IPNU yang hari ini memasuki usia yang ke-62 tahun. “Tantangan perkumpulan kalangan terpelajar ini semakin berat seiring dengan kian banyaknya problematika remaja dan pelajar di sekeliling mereka,” kata Ketua PAC IPNU Kecamatan Pangkah , Kabupaten Tegal ini.
.
“Oleh sebab itu tidak ada pilihan bagi IPNU kecuali terus belajar dan mengurai persoalan tersebut demi eksistensinya di masyarakat, serta sumbangsihnya bagi agama, bangsa dan negera,” kata Rekan Rizqon, sapaan akrabnya. Baginya yang juga Ketua DPM STAIBN ini, keberadaan IPNU harus menjadi garansi bagi ketersediaan penerus perjuangan NU di masa depan.
“Inilah tugas berat yang diemban IPNU saat ini,” kata Rekan Rizqon . Bahkan untuk jangkauan yang lebih luas, keberadaannya harus bisa menjamin bagi ketersediaan para tenaga profesional dengan dilandasi pemahaman keagamaan yang diwariskan para pendiri, lanjutnya.
Salah seorang Aktifis muda yang lahir di desa Dermasandi ini menandaskan betapa kebutuhan akan generasi penerus bangsa dengan karakter NU sangat tinggi, Kemudian juga di tambahkan bahwasanya sikap perjuangan itu harus melekat di benak muda – mudi generasi penerus Agama dan Bangsa , agar menetahui betapa lebih pedih dan pahit perjuangan para pendahulu “Kalau berbicara keahlian, kemungkinan besar sejumlah lembaga pendidikan bisa menyediakan,” kata ketua PAC IPNU Kec.Pangkah ini. Namun anak muda yang memiliki komitmen kepada keislaman dan kebangsaan, stoknya tentu tidak akan banyak. “Padahal generasi seperti inilah yang sangat dibutuhkan bangsa di masa mendatang,” katanya.
Karenanya, keberadaan IPNU maupun IPPNU harus terus didampingi agar terus menjadi tempat berhimpun dan bergerak para generasi muda harapan. “Pelajar di manapun harus semakin nyaman dan terayomi di IPNU, bukan malah sebaliknya,” katanya.
Demikian juga lembaga pendidikan Islam termasuk yang dikelola beberapa pesantren harus semakin percaya dengan IPNU. “Bagaimana mungkin kita berharap akan lahirnya pelajar harapan kalau para santri tidak dikenalkan sejak dini dengan IPNU,” ungkapnya.
Kendati demikian, peluang dan kepercayaan tersebut juga harus dijawab oleh IPNU dengan prestasi. “Jangan berharap akan ada kepercayaan, kalau internal IPNUsendiri gagal melakukan pembinaan secara intensif,” tegasnya. Justru kepercayaan yang diberikan lembaga pendidikan dan pesantren bagi terbentuknya IPNU dan IPPNU hendaknya dijawab dengan keseriusan dalam menata diri.
Rekan Rizqon juga tidak menampik bahwa tempaan selama di IPNU dan IPPNU akhirnya mampu mengantarkan para orang penting di negeri ini. Para wakil rakyat, kepala daerah, hingga pejabat publik lain tidak sedikit yang dibesarkan IPNU dan IPPNU. “Karenanya tidak berlebihan dan sangat proposional kalau dikatakan bahwa masa depan bangsa ditentukan kiprah IPNU saat ini,” katanya mengakhiri perbincangan. (Najib)
Comments
Post a Comment